Kamis, 03 Juli 2008

Sampah yang begitu rumit...

Waktu pertama-tama datang kesini, sempat bingung juga karena dikasih sebuah booklet hijau tentang panduan sampah. Karena bingung, jadi panduan itu dilempar begitu saja ke salah satu sudut kamar. Nah, mulai deh yang namanya manusia pasti 'nyampah'  alias menghasilkan sampah. Mulai lagi kebingungan untuk nyari tempat sampah. Tadinya Rosma pikir tiap kali buang sampah kita harus bayar. Ternyata setelah tanya sono tanya sini, tau deh kalau kita harus beli plastik khusus untuk buang sampah. Dan sampah pun bukan sembarang sampah, harus dipisahkan berdasarkan jenisnya...nah kan, bingung yah???hehehehe, ok rosma jelaskan pelan-pelan yah. 

Di Fukuoka city ini (mungkin sama juga dengan di kota lain, tabun desu ne), kalau mau buang sampah harus pake plastik yang dibuat oleh pemerintah Fukuoka city. Kantong-kantong sampah itu bisa didapat di depato, kombini dan tempat2 bertanda khusu. Satu set isinya 10 kantong dengan ukuran bervariasi, mulai 15liter(150yen), 30 liter (300 yen) dan 45 liter (450 yen). Nah kalau kita buang sampah g pake itu, sampah tidak bakal diangkut dan dikasih stiker.
Sampah itu digolongkan menjadi 4 jenis yaitu: Burnable, non-Burnable, Glass containers and PET bottles dan øversized. Burnable itu contohnya plastik, sampah dapur, baju, bahan kulit, dll. Sampah ini dikumpul 2 kali seminggu  di tempat2 tertentu. Bolehnya buang sampah ya cuma dihari itu aja, itupun cuma malem hari. Untuk kertas disarankan dikumpulkan untuk didaur ulang. Ok, jelas yah??

Jenis kedua adalah non-Burnable sampah, contohnya glass, keramik, telpon, payung, kaleng,dll. Oya, kalau hp harus dibalikin ke vendornya, g boleh dibuang, biar di daur ulang oleh vendornya. Jenis kantong sampahnya sama kayak sebelumnya, tapi tulisan di kantongnya berwarna biru. Kalau yang burnable tadi warnanya merah. Next, adalah Glass containers dan PET bottles. Nah cara ngebedain dia PET atau bukan, itu dari tulisan di botol itu juga. Trus, tutupnya harus dilepas dan dibuang di burnable, baru deh botolnya dikempesin dan dibuang kekantongnya yang berwarna orange.  Oya, sebelum dibuang harusnya botol atau Glass itu dibilas air dulu satu kali....huuuuh, repot amet yah. 
Taraaaaa, jenis terakhir adalah oversized. Contohnya kursi, meja, karpet, kotatsu, sepeda, microwave, dll. Nah untuk sampah jenis ini harus telpon dulu atao kontak lewat email dengan dinas lingkungannya Fukuoka city.  Dan prosesnya cukup rumit deh....males juga nulisnya , hehehehe.

Penting juga nih, ada jenis barang tertentu yang tidak boleh dibuang alias tidak akan diangkut oleh petugas sampah. Dan barang itu adalah: AC, TV yang jenis CRT, kulkas, freezer, mesin cuci, motor, piano, dll. Nah untuk alat2 elektronik, bisa di taruh di toko elektronik untuk di buang. Tapi kita harus bayar ke toko itu plus biaya angkutannya....hohohoho, beda banget yah ama Indonesia. Oya, PC juga gitu. Kita harus bayar kalau mau buang ke toko elektronik. Makanya, orang Jepang itu sering ngejual barang2nya ke recycle sebelum jelek dan rusak  atau kalau mereka pengen beli barang tipe baru. Dan di flea market gitu yah, barangnya masih bagus2 dan keren. nGak seperti di Indonesia, yang ngejual barang kalau udah rusak aja....iya kan????

Begitulah sekelumit cerita dari sebegitu rumitnya pengaturan masalah sampah di Jepang ini. Denger-denger yah, walau udah diatur sedemikian rupa, sampah tetap jadi masalah yang pelik bagi pemerintah Jepang. Dan pertanyaannya adalah kok pemerintah Indonesia terlihat enjoy aja masalah sampah ini yah???? 
Apa harus nunggu terjadi ledakan sampah di TPA lagi nih???? (Speechless)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

OOT > wooh.. di jepang ta sekarang? hohohoh...keren.. ngambil jurusan apa ne di sna?

cherry blossom mengatakan...

Disini research student...

btw, siapa ni yah?

Anonim mengatakan...

duh.. ternyata kurang terkenal diriku. pernah bareng di bem mipa. sigit div EO (komsi04).

masih gak kenal juga.. duh.. duh.. aku yang ndak terkenal atau kamu yg kurang mengenal.. haha..

cherry blossom mengatakan...

Hooo...inget deh....gomen...hehehehe